Hallo guys, terimakasih ya udah mampir ke blog aku ^_^

Senin, 04 Agustus 2014

yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada

Pada akhirnya, yang istemewa akan kalah dengan yang selalu ada. Kalimat itu bener-bener ngebuka pikiran aku. Kadang aku terlalu terpaku sama yang lebih istimewa. Aku terlalu banyak melakukan hal untuk mempertahan si istemewa itu, karna aku pikir dia perfect. Tapi aku lupa, ada sosok yang selalu bantu aku di saat aku butuh bantuan, yang gak pernah bosan dengar ceritaku, curahanku, yang selalu nenangin aku saat marah, yang jadi sandaranku saat nangis, dan yang selalu betah di dekat aku. Yaaaa, dia yang selalu ada. Aku ga pernah kepikiran apa yang terjadi jika yg istemewa ini ninggalin aku. Aku pasti bakal sedih, nangis, aku jadi ga karuan dan bercerita semuanya dengan sosok yang selalu ada buat aku. Siapa yang bakal peduli dengan aku saat kondisiku seperti itu? siapa yang lagi-lagi harus menghapus air mataku yang nyaris kering karna seseorang yang sebelumnya ku anggap istimewa dan sangat berati? 
Yang selalu ada kembali di saat aku benar-benar sedih dan sangat membutuhkannya. Karna yang selalu ada untukku pun gak sanggup lebih lama lagi buat jauh dari aku dan membiarkan aku begitu terputuk karna sosok yang selama ini menutupi seberapa penting keberadaannya. Semenjak itu yang selalu ada untuk ku, juga menjadi yang paliiiiing istimewa dalam hidupku. Dan ini lah akhirnya. Yang istimewa telah kalah dan tergantikan dengan yang selalu ada.

aku, kamu, dia

Banyak kenangan indah saat ku bersamamu. Banyak hal yang sudah kita lalui bersama. Namun akupun juga tahu, kamu lelah denganku. Aku tahu semua kesalahanku. Tapi aku tak percaya apa yang kita perjuangkan akhirnya berakhir sia-sia. 

Jalan hidupnya mungkin begini, aku denganmu dan dia orang yang selalu ada untukku mulai hadir kembali dan mengisi hati ini lagi. Namun hanya untuk pemberi semangat' bukan untuk jadi sandaranku. Adanya dia dulu membuatku lebih baik dan semangat menjalani hari-hariku. Hingga dia merasa hanya dijadikan pelarian saja, karena dia tahu saat aku ada masalah denganmu aku selalu lari ke dia..

Cerita Hidup

Ketika apa yang kita harapkan tak bisa jadi kenyataan rasanya hancur hati ini. Ketika apa yang sudah diperjuangkan bertahun-tahun harus berakhir dengan sia-sia. Yah mungkin inilah takdir yang harus dilalui agar aku bisa lebih dewasa lagi menjalani hidup. Karena keegoisan dan amarah yang sementara akhirnya hubungan yang sudah 3 tahun dijalin berakhir begitu saja. Suka duka yang sudah dijalin selama itu hilang begitu saja. Mungkin inilah yang terbaik bagi kami, terutama bagiku. Apa yang sudah dia berikan selama kami bersama sudah cukup membuatku bahagia.

Ketika 2 keluarga sudah sangat akrab, dan yang ada sekarang menjadi seperti sebuah keluarga. Tanpa dendam dan masih berteman dengan baik. Baru kali ini punya mantan yang keluarganya masih sangat baik kepadaku, masih sangat akrab dan masih menjalin silaturahmi. Lebaran saling main ke rumah masing-masing. Saat aku tahu dan diberi cerita banyak, saat itu pula aku sadar mungkin dia memang bukanlah orang yang tepat bagiku.
Mungkin benar apa kata tantenya, aku terlalu serius dan tegas, makanya tidak cocok dengan keponakannya itu yang belum bisa berfikir dewasa, sedangkan aku terlalu baik untuknya. Dia belum bisa mikir masa depan. Dan hanya suka main-main. Mungkin emang bener apa yang dikatakan tantenya, kalo dia itu emang pantes dan cocok kalau hanya dijadikan sebagai pacar, tetapi belum pantas kalo dipilih menjadi seorang suami. Sedangkan yang aku cari adalah seorang suami, pendamping hidup selamanya.

Dengan pertemuan kemarin, aku mnjadi lega. Lega banget rasanya. Udah ga ada beban lagi. Kesalahanku yang terlalu banyak begitu juga dia. Saat iniaku bebas memilih siapa yang pantas akan ku jadikan suami nantinya. Tidak seperti dulu yang masih terbatas karena hubungan pacaran jarak jauh dengannya. Apalagi aku sering memikirkan masa depan jika menikah dengan dia. Karena aku tahu dia boros, belum cocok untuk diajak ke hal yang lebih serius. Itulah yang sering membuat kami bertngkar dahulu, masalah terkait masa depan. Karena aku sendiri mahasiswa sedangkan dia masih bekerja kontrak. Tapi sekarang hal tersebut tak perlu ku takutkan lagi.

Seperti apa yang tantenya bilang, harusnya aku mencari orang yang lebih dewasa, dewasa bukan dari umur namun dari sifat dan sikapnya. Karna aku sendiri terkadang masih labil. Jadi untuk sekarang akan ku pilih bener-bener ku pilih siapa yang pantas mendampingi aku nanti. Tak seperti saat SMA dulu yang belum terlalu mikir masa depan. 
Ohya untuk dia yang sekarang sudah bersama wanita itu, ku harap kalian tak berpisah dan bisa bersama selamanya. Karena aku tahu cowok itu masih mencintaiku namun tak bisa meninggalkamu sist. SMS-SMS yang dia kirim ke aku sempat aku screenshot namun buat apa, aku tak mau menghancukan hubungan kalian. So semua itu cukup aku dan dia yang tahu.

Untuk dijadikan pacar, diajak main-main, jalan-jalan, ke mall, makan-makan dia emang cocok dan pantas. Namun satu hal yang aku pelajari dan ku sadari disini, untuk dijadikan ayah untuk anak-anakku dia belum pantas.

Aku dan hidupku, cukup dengan bersyukur rasa baghagia itu akan muncul. Saat inbi aku masih sedang mengindahkan budi pekertiku dan juga imanku agar mendapatkan imam yang terbaik dariNYA. 

YANG LALU BIARLAH BERLALU DAN CUKUP DIJADIKAN KENANGAN YANG TAK PERLU DILUPAPAKAN ATAUPUN DI INGAT-INGAT. CUKUP DIAMBIL PELAJARANNYA SAJA :) 

Aku yakin, aku akan jauh lebih bahagia jika tanpanya....


dalam hati yang penuh syukur
4-8-14