BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Didalam
penulisan laporan ini penulis berusaha untuk memahami mengetahui tentang SLB
dari mulai berdirinya SLB sampai dengan kondisi pendidikan dan pengajaran di
sekolah luar biasa. Karena penulis menyadari bahwa selain ini masih ada
anak-anak yang mengalami hambatan-hambatan sehingga penulis berusaha untuk
menyusun Laporan tentang SLB dan bagaimana kondisi pendidikan di SLB . Seperti
telah kita maklumi bersama ,bahwa Negara kita adalah Negara berdasarkan
Pancasila dan didalam sila tersebut terdapat sila yang mengatakan “Kemanusiaan
Yang Adil Dan Beradab”, dan merupakan salah satu bukti bahwa sila-sila dari
pancasila telah betul-betul menjiwai setiap insane Indonesia sehingga telah
terdorong berdirinya Sekolah Luar Biasa yang didasari oleh tertanamnya sila
perikemanusiaan dan merupakan pancaran atau manifestasi dari sila tersebut.
Yang kemudian penulis
goreskan setetes tinta pada lembaran-lembaran kertas yang kemudian penulis beri
Judul LAPORAN SLB “WIYATA DHARMA”
TULUGAGUNG
1.2 Tujuan Penulis
1. Melengkapi Tugas
dan Nilai mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Memahami
motivasi berdirinya SLB
3. Mengetahui serta
memahami kondisi pengajaran dan Pendidikan Sekolah Luar Biasa
1.3 Tujuan Kunjungan
Untuk memenuhi tugas perkembagan peserta
didik dan mengetahui kondisi tentang pendidikan SLB.
1.4 Manfaat kunjungan
1. Mengetahui berdirinya SLB dan kondisi
pendidikan SLB.
2. Mengetahui tujuan didirikan SLB
1.5 Tanggal dan waktu kunjungan
Kunjungan itu di
laksanakan pada tanggal 23 April 2012 pukul 07:00 – 12:00 WIB
BABII
ISI
2.1 Nama dan Sejarah Berdirinya
SLB Wiyata Dharma Tulungagung
diresmikan berdirinya pada tanggal 21 Januari 1975 oleh Bapak Martawi Soeroso.
Bupati Kepala Daerah TK Tulungagung. Upacara peresmian berdirinya SLB Wiyata
Dharma dihadiri oleh Muspida, DPRD, Dinas Jawatan se-Kabupaten, Ormas Orpol dan
organisasi wanita yang tergabung dalam BKOWI.
Sedangkan SLB yang baru berdiri ini
telah mempunyai tiga jurusan SLB A
menampung anak Tuna netra. SLB B
menampung anak Tuna rungu dan SLB C
menampung anak Lemah piker.
Sedangkan
tempatnya saat ini, sementara masih meminjam gedung milik SD Impres Desa Bago
Tulungagung, Masuk siang jam 14:00 – 17:00 Wib. Sedamgkan keadaan muridnya pada
waktu berdiri adalah 13 orang yang terdiri dari SLB A 3
orang. SLB B 6 orang dan SLB C 4
orang.
Kemudian tenaga pengajarnya mendapat
bantuan dari kantor PD & K Tulungagung berjumlah 9 orang yang semua Sarjana
Muda lulusan SGPLB Surabaya , disamping ke Sembilan pengajar tersebut SLB
mempunyai 2 orang karyawan yaitu satu orang Tata Usaha dan satu pesuruh.
2.2 Kepemilikan SLB
Sedangkan kepemelikan SLB Wiyata Dharma
Tulungagung ini sekarang dimiliki dan di atur oleh negri yang kemudian bernama
SLB C NEGRI TULUNGAGUNG
2.3 Cara Penerimaan
Muridnya
Saat ini sejak sekolah ini bernama UPTD
SLB CNEGRI TULUNGAGUNG. Sekolah ini hanya menerima anak-anak dari Tuna Grahita,
yang setiap tahunnya menerima murid kurang lebih sepuluh siswa dengan syarat
antara lain : Ijazah, Sertifikat, Foto, dan mengisi formulir dengan
administrasi pembayaran Rp 100.000,-
2.4 Administrasi
Siswa
Sekolah ini tidak menarik iuran SPP,
karena semua telah dibiaya oleh pemerintah melalui dana BOS. Hanya saja untuk
SMAL B SPP di bebankan kepada siswa
sebesar Rp 50.000,- perbulannya, siswa SMAL B akan dibebaskan iuran SPP jika
mempunyai surat
keterangan tidak mampu.
2.5 Jumlah Guru,
Status dan Asal Pendidikan
Data Guru UPTD SLB C NEGRI TULUNGAGUNG
Tahun 2011/2012 menunjukan bahwa jumlah guru Sebanyak 18 Guru yang terdiri dari
8 Guru pegawai negri dan 10 Guru GTY, GTT yang semuanya memiliki Ijazah
terakhir Sarjana.
2.6 Program Layanan
Pendidikan Murid
UPTD SLB C NEGRI TULUNGAGUNG hanya
menerima murid dari anak penyandang Tuna Grahita ringan dan sedang, yang
terdiri dariSDL B dan SMAL B, YANG masing-masing dibagi antara Tuna Grahita
ringan yang keseluruhan siswanya 101 siswa, yang terdiri dari SDLB 65 Siswa,
SMPLB 18 Siswa
2.7 Sarana
Pendidikan
UPTD SLB C NEGRI TULUNGAGUNG memiliki
sarana pendidikan yang terdiri antara lain 8 ruang kelas, Ruang Guru, Ruang
Kepala Sekolah, Perpustakaan, ruang ketrampilan dan ruang olah raga yang
kondisinya baik namun perlu perbaikan dan kurang memadahi.
2.8 Prestasi Yang
Pernah Dicapai Murid.
Prestasi yang pernah dicapai murit
antara lain adalah dibidang akademik dan
non akademik mulai dari tahun 1998 sampai tahun 2011. Antara lain adalah :
NO
|
THN
|
JENIS PRESTASI
AKADEMIK TIGKAT NON AKADEMIK TINGKAT
|
1.
|
1998
|
|
|
Juara III lari 100 m
PORNAS SOINA
|
Nasional
|
2.
|
2001
|
|
|
Juara I lari 100 m
PORSENI
|
Propinsi
|
3.
|
2002
|
|
|
Juara I Menari
PORSENI
|
Propinsi
|
4.
|
2002
|
|
|
Juara II lari 50 m
PORSENI
|
Propinsi
|
5.
|
2004
|
|
|
Harapan II Tenismeja
PORSENI
|
Propinsi
|
6.
|
2006
|
|
|
Juara Umum Karya
Bakti Pramuka
|
Propinsi
|
7.
|
2006
|
|
|
Juara I Mewarnai Gambar
PORSENI
|
Propinsi
|
8.
|
2006
|
|
|
Harapan II lari 50 m
PORSENI
|
Kabupaten
|
9.
|
2008
|
|
Propinsi
|
Harapan I lari 50 m
PORSENI
|
Propinsi
|
10.
|
2008
|
Juara III
Lomba Guru
Berdedikasi
|
Propinsi
|
|
Propinsi
|
11.
|
2009
|
Juara Harapan
III Cermat
IPS
|
|
Juara I Pramuka
|
Propinsi
|
12.
|
2010
|
|
Kabupaten
|
Juara I
|
Kabupaten
|
13.
|
2010
|
Bulutangkis
|
Kabupaten
|
Juara I
|
Kabupaten
|
14.
|
2011
|
Lari 100 m
Putri
|
Kabupaten
|
Juara I
|
Kabupaten
|
15.
|
2011
|
Pantomim
|
Kabupaten
|
Juara I
|
Kabupaten
|
2.9 Cara Pembinaan
Sekolah ini mempunyai ruang pembinaan
yaitu ruang ketrampilan yang fungsinya membina siswa-siswa yang mempunyai bakat
seperti menjahit, melukis dll. Bagi siswa-siswi yang berbakat pada bidang
olahraga, pada hari sabtu dilakukan pembinaan dan acara olah raga.
2.10 Kondisi Orang
Tua
No
|
TINGKAT KESADARAN DAN PARTISIPASI
|
JUMLAH
|
PROSENTASE
|
1
|
TINGGI
|
50
|
50%
|
2
|
SEDANG
|
25
|
25%
|
3
|
RENDAH
|
26
|
25%
|
|
101
|
100%
|
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya anak-anak yang memiliki
keterbelakangan atau hambatan-hambatan sesunggunya memerlukan perhatian khusus.
Meskipun
SLB NEGERI TULUNGAGUNG kepemilikanya adalah negri diharapkan pendidikan juga
terwakilkan dengan baik dan sesuai yang di harapkan bersama. Penulis juga
berharap bahwa SLB ini pada tahun-tahun yang akan datang mencakup seluruh
keterbatasan-keterbatasan anak, tidak hanya Tuna Grahita saja, dan kesadaran
tentang perlunya pendidikan bagi anak yang memiliki keterbatasan semakin tinggi
terutama bagi para orang tua dan di harapkan prosentase menjadi 100% tentang
tingkat kesadaran orang tua.
3.2 Kritik Dan Saran.
Disini penulis sangat menyadari bahwa
masih banyak kekurangan walaupun penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam
penyusunan laporan ini, namun kata sempurna hanyalah untuk Tuhan Alam Semsta,
dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna
membangun serta meningkatkan kearah kesempurnaan