Sabtu, 11 Juli 2015. Yap, 30 hari sudah perpisahan kita. Tak terasa ya sudah 1 bulan berlalu sejak kita memutuskan untuk tak lagi saling dalam ikatan cinta.
Waktu terasa amat cepat berlalu, suka duka, sedih senang mewarnai hariku dalam 30 hari tanpamu ini.
Masih selalu terngiang dalam ingatanku saat seseorang dari masa lalu menumbuhkan luka pada hatiku. Dia lebih memilih pergi dengan hati yang lain, daripada bersamaku. Dia lebih memilih pergi daripada tinggal dan bertahan denganku. Disaat itupun hati ini terluka oleh goresan luka yang dibuatnya. Aku tak pernah membayangkan dia pergi secepat itu, dia yang memintaku untuk bersamanya dan dia juga yang berjanji takkan meninggalkanku, namun dengan mudahnya dia mengakhiri hubungan ini tanpa berpikir ulang. Ya mungkin inilah takdir, manusia hanya mampu berencana namun Allah yang lebih tahu rencana mana yang baik untuk setiap hambaNya. Wanita mana yang tak jatuh terpuruk ditinggal saat cintanya mulai tumbuh. Ya pada saat itu aku hanya menggantungkan harapan padaNya, pada Sang Maha Pencipta. Dan disaat itu pula aku merintih dalam doa-doa panjangku. Aku meminta dengan begitu dalam pada sujud panjangku untukNya. Dalam doaku selalu ku selipkan namanya. Namun aku pun tak lupa meminta padaNya, untuk menghadirkan hati lain yang baik menurutNya. Aku tidak ingin berlarut dalam kesendirian yang menyakitkan, dan akupun tidak ingin berputus asa dalam menyempurnakan separuh agamaku. Maka setiap seusai sujud, selalu aku meminta padaNya dihadirkan hati yang baik, sholeh dan berada baik pada jalan Allah. Meminta padaNya dihadirkan hati yang memiliki sabar yang tiada batas yang bisa menerima diriku apa adanya. Meminta padaNya dihadirkan hati yang mencintai Allah dan bisa membimbingku karena aku ingin jodoh yang tak hanya di dunya namun juga bisa bersamaku di akherat.
Tahukah kamu hai lelaki yang kemarin menggoreskan luka pada hatiku? Aku disini masih selalu menyelipkan namamu dalam doa seusai sujudku untukNya lho. Ga disangka ya sudah 30 hari berlalu. Gimana kabarmu tanpa aku? Gimana hari-harimu tanpa kecerewetanku? Masih bahagia dan baik-baik sajakan disana...
Tak disangka ya secepat ini berlalu. Aku sekarang sudah baik-baik saja dan berkatmu aku lebih fokus dalam menata masa depanku. Aku merasa jadi pribadi yang lebih baik, memperbaiki diri lagi saat aku kehilanganmu.
Tanpamu aku baik-baik saja bukan? Gampang ya aku move on? Hahaha. Yaaaa, berkat keputusanku dengan tak menjadi stalker kamu aku bisa seperti sekarang ini. Sudah tak mengikuti postinganmu aku bisa pada titik ini, titik dimana kebahagiaan bisa aku rasakan kembali setelah berpisah denganmu. Aku lebih tenang dengan tak tahu apapun tentangmu. Sudah aku stop keinginan untuk stalking dirimu dari 3 hari setelah kita berpisah, hingga aku blockir account dan delete account sosmedmu. Ma'af yaaa, ini untuk kebaikan hatiku dan perasaanku saja agar mudah melupakan dan mengikhlaskan. Yaaaa akhirnya aku berhasil bebas dari rasa sakit setelah tak mengetahui apapun tentangmu. Akhirnya 30 hari ini aku bisa kembali semangat melewati hari-hariku. Kembali bahagia dan ceria bersama keluarga dan sahabat-sahabatku. Melewati hari seperti hari sebelum kita bersama dahulu kala. Aku sudah lebih baik dari yang dulu, insyaAllah. Aku yakin karena Allah selalu dihatiku. Ku sadari aku lebih dekat dengan Allah saat aku terpuruk. Terimakasih sudah membuatku seperti ini, dan akhirnya membuat aku sadar aku jadi lebih dekat denganNya. Bukan karenamu tentunya ini, tapi semua karena Allah. Kulakukan perubahan yg terbaik pada diriku hanya karena Allah. Aku selalu merasa tenang setelah mengadu padaNya. Bersujud hingga terurai air mataku, menyesali semua yang telah terjadi.
So, 30 hari tanpamu aku belajar banyak hal dan menyadari apa yang lebih baik dalam hidupku.
Terimakasih mas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung