Sejak awal kenal denganmu, ada perasaan berbeda kala itu. Iya beberapa tahun lalu tepatnya. Melalui friendster kita saling berkenalan dan berlanjut untuk pacaran. Mungkin kamu sudah lupa dengan semua itu. Tapi aku masih ingat betul gimana kamu dulu ngungkapin kata I Love U melalui layar HP mu. Ada sesuatu yang bergetar dalam diriku saat kubaca message darimu waktu itu. Entah apa, aku tidak tahu dan yang jelas aku merasa bahagia kala itu.
Hingga akhirnya kita pacaran, ya walaupun tak sering bertemu namun kamu sudah sangat berarti di hatiku kala itu. Meskipun tak lama juga kebersamaan kita, tapi satu hal yang harus kamu tahu. Saat kamu ucapkan kata perpisahan melalui handphone, aku hancur, aku sakit, aku menangis, saat itulah hari pertama aku merasakan yang namanya patah hati karena seorang lelaki.
Sudah lama kupendam hasrat ini ingin ku katakan padamu, namun masih saja ada rasa malu, takut diabaikan dan ga penting juga untuk diungkapkan.
Tahu kah kamu, selama bertahun-tahun ini aku mengenalmu aku semakin kagum padamu. Entah apa yang buatku seperti itu. Ya meskipun sering aku berganti-ganti pacar, masih sering aku selalu membuka profil sosmedmu, ingin tahu tentang kamu, tentang semuanya yang ada di dirimu. Hanya sekedar ingin tahu, sebatas itu mungkin. Dan ketika aku sendiri tanpa kekasih, selalu saja ada keinginan mendekatimu lagi dan lagi. Namun sepertinya tak mungkin, karena kamu terlalu tinggi untuk bisa kugapai (lagi).
Aku suka mencuri-curi kesempatan untuk melihat aktifitasmu di sosmed. Melihat fotomu tersenyum dan tertawa, adalah salah satu pemandangan favorit bagiku, dan itu bisa membuatku ikut tersenyum disini. Aku pernah berharap, kita akan bisa seakrab dulu. Tapi itu ga mungkin, Bukankah itu mustahil?
Aku tidak pernah menginginkah rasa ini tumbuh. Tapi perasaan ini tak pernah bisa memilih kepada siapa akan berlabuh. Aku juga tidak begitu yakin kamu akan meresponku. Tunggu, merespon? Ah aku ini bisa saja. Sekedar menyapaku saja kamu tidak pernah. Apalagi merespon? Hahaha...
Iya, sudah lama ku pendam perasaan ini. Ingin aku katakan, aku mengagumimu dalam diam, selalu menyebut namamu dalam doaku, dalam doa seusai sujudku untukNya. Ya meskipun aku kelihatan selalu menggalau, berkata-kata sendu, mellow, sedih. Itu semua hanya kulakukan untuk mengalihkan perasaanku yang ingin mengutarakan ini padamu. Selalu ingin ku katakan hal ini, namun aku malu. Mungkin hanya diketawain saat jujur seperti ini. Hahaha. Ya tak apalah, yang penting aku sudah lega bisa mengungkapkan apa yang ada di hatiku selama ini.
Oh ya, ada lagi. Kamu yang cuek, dingin, dan ga banyak berkata membuatku bingung saat aku mulai berkirim pesan denganmu. Aku ingin membangun percakapan itu, namun aku tak tahu apa yang harus aku tulis. Rasanya kayak dari suatu ketinggian lalu terjun bebas ke bawah saat aku mengirim pesan yang kemudian dibalas dengan kata singkat, ya memang tahu sih kamu ga banyak kata jadi aku berusaha biasa saja. Namun ada kalanya ketika kamu berkirim chat padaku, hanya sekedar tulisan "haha" seperti kemarin, aku sudah merasa bahagia. Aneh ya, senang aja ketika mendapat chat dari kamu. Iya, aku langsung tersenyum dan segera membalas chat singkat itu. Ada juga ketika kamu memberi like atau love pada postinganku, seketika itu aku merasa bahagia. Hanya sesederhana itu rasanya senang sekali, sampai aku bercerita ke salah satu sahabatku. Tak ada yang tahu tentang perasaanku ini, bahkan saudara kembarku saja tak tahu. hahaha....
Mungkin setelah membaca ini kamu bingung mau berkata apa. Tak perlu berkata apa-apa, cukup dibaca saja tak apalah. Ini hanya ungkapan sederhana yang sudah lama kupendam saja. Tak penting juga mau dibalas seperti apa.
Yapppp,,, hanya ini saja yang ingin aku katakan, aku tulis.
Ma'af jika aku salah berkata dan akhirnya membuat ilfeel.
Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan hatiku. Tak enak rasanya dipendam terus menerus.
Terimakasih untuk waktunya membaca ketikan yang tak berarti ini.
Salam rindu dari perempuan sederhana yang selalu mengagumimu dalam diam.
Note : hanya sekedar kagum, bukan cinta/sayang. Rasa cinta dan sayang itu mungkin sudah pudar kini.
Note : hanya sekedar kagum, bukan cinta/sayang. Rasa cinta dan sayang itu mungkin sudah pudar kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung