Hallo guys, terimakasih ya udah mampir ke blog aku ^_^

Jumat, 24 April 2015

I'm OK

Kala kita bersama, semua terasa istimewa

Tenang... tenang...
I'm OK...
Ini hanya perasaan sementara saja.
Amarah yang sementara sedang menguasai fikiran.

Ma'afkan kali ini aku harus tutupi.
Ku rasa kamu tak perlu tau bahwa ku sedih.
Aku hanya bisa tersenyum diam tanpa kata.
Sejujurnya aku hancur.
Tapi ma'af, aku tak mampu tuk jujur padamu.
Dan bila aku harus mengakhiri semua ini, sesungguhnya aku tak kan rela.
Biarlah sedih ini kuletakkan dibenakku.

Entah apa yang ku rasain saat tau hal itu.
Kaget, syok, heran, sakit dan apalah-apalah itu.
Bukan marah, hanya saja kecewa. Iya kecewa banget, sampai ngga'bisa berkata-kata apalagi.
Ngga'menyalahkan masa lalu juga karena semua itu sudah berlalu.
Mungkin bagi sebagian orang itu hanya hal yang biasa saja.
Tapi bagiku itu bukan hal yang biasa.

Keterbukaan itu awalnya memang menyakitkan, tapi saat diungkapkan dan saling memaafkan kedepannya akan lebih menyenangkan tanpa ganjalan.
Sakit memang, kecewa. Tapi inilah resiko dari keKEPOanku sendiri.
Tak seharusnya dan tak semestinya tau hal-hal yang menyakitkan itu.
Masa lalu memang hanya masa lalu.
Tapi semua itu nggak akan pernah bisa hilang gitu aja.
Selalu ada sisa-sisa kenangan yang masih tersimpan, meskipun tanpa disadari.

Kalau seandainya bisa memilih dan tau sejak awal, mungkin ga akan sejauh ini dan seperti ini.
Seandainya semua belum terjadi aku tau apa yang harus aku lakukan.
Tapi semua ini sudah terjadi dan menjadi pilihanku dan jalanku.
Menyesal??? Tidak, semua sudah terjadi.
Harus terima resiko apapun itu.
Ikhlas??? Ngga'semudah itu.
Selalu ada perasaan ngga' enak lagi dan lagi.
Tapi sekarang mencoba untuk ikhlas dan tak memikirkan hal yang memyakitkan lagi.
Toh itu ga penting juga, cuma bikin ngeganjal dihati dan bikin benci orang yang aku sayangi.
Merusak pikiran dan hati diri sendiri.
Mending sekarang mikir bagaimana bisa bahagia terus dengan apa yang sudah dijalani dan dipilih.

Inilah hidup, kadang keingintahuan membuat kita kecewa, namun itulah resiko yang harus diterima.

Kamis, 09 April 2015

Dear yang tersayang

Ma'af, aku hanya begini adanya

Dear Mas Ardy...
Maaf ya, aku tak bisa menjanjikan kecantikan seperti mereka.
Seperti wanita-wanita yang pernah kamu kenal, mantan-mantan kamu, wanita-wanita yang pernah ada dalam hidupmu.
Terimakasih karna sudah memilih aku yang hanya bisa menunjukkan wajah biasa saja, dengan alis dan bulu mata yang InsyaAllah tak akan pernah luntur walau sudah berulang kali berwudhu.

Ma'afkan aku yang tidak cantik.
Aku bukan siapa-siapa.
Aku cuma wanita yang mempunyai wajah sederhana, biasa dan tak menawan.
Aku juga bukanlah wanita manis.
Aku bukan wanita kaya, aku hanyalah wanita biasa saja, tak punya apa-apa.
Aku bukan wanita yang bertahta yang mempunyai kedudukan.

Ma'afkan aku tidak sempurna.
Ma'af, aku tidak secantik wanita yang lain.
Ma'af, aku mempunyai wajah biasa, tidak cantik jelita, tidak mempesona.
Ma'af, aku bukan wanita berkedudukan.
Ma'af, aku bukan wanita yang cerdas.
Ma'af, aku bukan wanita sholeh yang kamu inginkan.
Ma'af, aku bukan wanita berakhlak baik.

Aku malu...
Tak ada yang baik didiriku.
Hanya keburukan yang ada di diriku.
Tak ada yang bisa dibanggakan didiriku.

Tetaplah bersamaku...
Tetaplah bimbing aku...
Agar aku menjadi wanita sempurna dimatamu.
Calon istri yang kamu inginkan.
Aku ingin menjadi makmummu.
Aku akan mengabdi kepadamu kelak, disaat engkau akan menjadi suamiku.
Aku akan menjadi wanita yang berbakti kepadamu.
Ingatkan aku saat lupa akan beribadah, diriku selalu khilaf.
Aku yang masih suka bertutur kata tak baik, dan sangat egois.

Ayoooo kamu, iya kamu, kamu yang aku sayang, dan cinta yang tulus dengan hati yang ikhlas.
Bantu aku untuk memperbaiki diriku yang tak sempurna ini.
Bantu aku untuk jadi makmummu yang lebih baik lagi.

Inilah aku apa adanya.
Yang banyak kekurangan.
Aku ingin dibimbing olehmu calon suamiku, calon imamku, calon ayah dari anak-anakku.
Aku ingin menjadi wanita sholeh yang berakhlak mulia dihadapan Allah, keluarga dan kamu.
Aku ingin menjadi makmummu yang baik.                              

Aku ingin selalu menjagamu, bersamamu, mengabdi kepadamu, menyayangimu dengan tulus hati yang ikhlas.

Tetaplah bersamaku, karna kamu adalah pelengkap hidupku, yang membuat hidupku lebih berwarna dan membuatku kembali ceria setiap bersamamu.
My Ardy Chandra Kusuma