Jarak takkan pernah jadi halangan untuk cinta kita |
Sayang, aku nulis ini dalam note HP ku yang selalu tersimpan, lebih tapatnya ku tulis ini ketika pertengkaran kita entah yang keberapa. Masalahnya sepele dan selalu sepele, selalu aku yang lebih dulu tersentak dan tersentuh. Aku tak tahan lagi dengan jarak yang menjauhkan kita, dengan rasa sakit yang tak kamu pahami, dengan ribuan hasutan banyak orang agar tidak mempercayaimu lagi, dengan sedikit waktu yang kamu miliki untukku, dengan perbedaan kita.
Aku tak tahu Sayang, apakah yang aku pikirkan untuk mencurigaimu adalah hal yang benar atau hal yang salah. Mungkin, aku merasa terlalu tolol dan bodoh karena selalu menganggap kamu mencintaiku.
Lihatlah dirimu. Kamu tampan, muda, punya segalanya, sudah bekerja, dipuja banyak wanita. Sedangkan aku, siapa aku di matamu. Aku ini terlalu kecil, terlalu bodoh, tidak cantik, aku hanya seorang gadis semester delapan yang sedang memperjuangkan tugas akhir untuk bisa wisuda di tahun ini, di jurusan kuliah yang banyak orang mengira diriku pandai padahal di otak ini ada banyak hal yang kurang diketahui, aku kalah cantik dengan wanita-wanita yang pernah ada dalam hidupmu. Aku tetap merasa bukan siapa-siapa dihidupmu.
Aku lelah pada setiap percakapan yang hanya bisa kita jalin lewat pesan singkat dan telepon. Aku lelah dengan cerita tentangmu disana, mungkin bukan lelah lebih tepatnya cemburu dengan orang-orang yang ada disekitarmu disana bisa berbicara dan melihatmu, bercanda tawa langsung denganmu sedangkan aku tidak bisa. Aku lelah menerima kenyataan bahwa aku sangat sulit masuk ke dalam duniamu. Aku sedih mengetahui hal yang sebenarnya bahwa mungkin saja kita tak benar-benar mencintai, mungkin saja aku dan kamu hanya terjebak dalam ketertarikan sesaat, ketertarikan tolol yang selama ini kita deskripsikan sebagai cinta. Aku tak tahu Sayang, aku sungguh tak tahu apa maksud dan tujuanmu untuk mendekatiku dulu kala. Masa iya sih, pria seperti kamu mau saja dengan gadis biasa seperti aku?
Sayangku, apakah kamu tidak lelah dengan jarak dan perbedaan ini? Dengan amarah dan emosiku yang naik turun setiap kali kita menjalin percakapan di telepon atau bbm, dengan setiap air mataku yang terjatuh. Kita yang jarang bertemu dan tak pernah saling bertatap mata, tak pernah terlihat seperti pasangan normal lainnya.
Waktu kita memang hanya ada saat-saat tertentu, saat aku dan kamu berusaha tidak menyibukkan diri, dan kita sama-sama berbicara tentang mimpi yang kita harapkan segera menjadi nyata. Kamu selalu sibuk bekerja disana. Kamu selalu memintaku untuk bersabar menunggu, untuk setia menyimpan rindu, sampai ALLAH mengizinkan kita bertemu.
Kamu selalu memintaku untuk bersabar menunggumu di Tulungagung, karena kamu akan pulang, membawa banyak kenyataan yang dulunya hanya bisa kita bicarakan lewat telepon, membawa pelukan, kecupan, rangkulan, dan membalas dendam pada jarak yang selama ini menghalami pertemuan kita.
Oke ini saja, kutunggu kamu di Tulungagung sayang.
Pulanglah lebih cepat.
Aku merindukanmu sayang.
😊
(Suka marah hanya sedang rindu, terlalu kangen dan ingin diperhatikan lebih, aku harap kamu mengerti)
Kamu, iya kamu yang selalu aku tulis.
(Suka marah hanya sedang rindu, terlalu kangen dan ingin diperhatikan lebih, aku harap kamu mengerti)
Kamu, iya kamu yang selalu aku tulis.
Kala jemari tangan kita saling bertautan, aku rindu masa itu. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Sudah Berkunjung