Hallo guys, terimakasih ya udah mampir ke blog aku ^_^

Sabtu, 20 Februari 2016

Aku Masih Disini, Menunggumu

Aku masih berharap kamu sadar masih ada aku.
Kadang aku bertanya-tanya kenapa kita bisa berjumpa. Bukan aku menyesal, tapi agar aku tau bagaimana kelanjutan hubungan ini. Bukan juga aku tengah jenuh dengan penantian yang aku ciptakan, tapi hanya sekadar mengingatkan bahwa aku masih disini. Menunggumu. Genap setahun kita dekat dan masih sama seperti dulu rasanya. Mungkin detik ini kamu tengah sibuk mewujudkan impian yang dulu tak pernah bosan kamu ceritakan. Aku pun sadar, ocehan ini hanya kamu anggap angin lalu. Tapi, kalau boleh meminjam menitmu sejenak, biarkan aku menceritakan perasaan ini.

Aku jatuh cinta padamu setelah ku tahu semua kekuranganmu.
Jatuh cinta padamu kadang kumaknai sebuah keanehan. Kamu dengan wajah kaku dan sinismu yang menyebalkan, tak pernah kusangka akhirnya mampu membuat tawaku pecah. Aku tidak tahu kapan pastinya kamu dan aku bisa saling berbagi kisah, dekat seakan tak ada jarak. Hingga aku tahu segala kebiasaan dan kekuranganmu. Tapi tahukah kamu, justru itu yang membuat namamu masih bertahta di hati ini. Karena aku mencintaimu setelah paham segala kekuranganmu.

Kuselipkan doa agar aku dan kamu ditakdirkan bersama. Semoga kamu akhirnya untukku.

Mungkin kamu tak pernah tahu, di tengah jarak kening dan sajadah, selalu kuselipkan harap pada-Nya agar kita akhirnya ditakdirkan bersama. Tanpa bermaksud mengusik kebahagiaanmu. Aku memang mampu selalu ada untukmu dan siaga mendengar keluh kesahmu, tapi apa artinya itu jika pada akhirnya bukan aku pilihan hatimu.
Cintaku padamu tak perlu kupupuk setiap waktu. Karena kutahu rasa ini selalu berdiam di tempatnya.

Silih berganti penggantimu di hatiku hadir. Namun entah mengapa pada akhirnya namamu tak pernah bergeser dari posisinya. Kamu selalu menempati sudut spesial di hati ini. Banyak pertanyaan selalu hadir dalam pikiran ini, mengapa begitu sulit bagiku melupakan kenangan bersamamu. Meski kenangan itu mungkin hanya segenggam tanganmu, tak begitu banyak.
Seperti ada gravitasi yang membuat namamu selalu kembali ke hati. Lagi, perasaanku padamu mengikat, meski kutahu tak pernah terbalas.

Apa kabarnya kamu di sana? Masihkah kamu sama seperti dulu? Jika mereka dapat dengan mudahnya menuntaskan rindu, aku hanya bisa mengalihkannya. Menyibukkan diri adalah cara terbaik untuk tidak terlalu memikirkanmu. Aku memilih untuk mengusahakan impian yang sudah lama kurencanakan. Ku yakin kamu pun demikian, tengah bergulat dengan rencana masa depan yang dulu selalu kamu ceritakan.

Aku masih menunggu saatnya nanti aku dan kamu menjadi kita…

Menunggumu tak pernah menjemukan. Meski sudah merengkuh ratusan hari. Bukan waktu yang singkat memang. Mungkinkah itu pertanda bahwa aku memang ditakdirkan untuk mencintaimu? Jika memang begitu, izinkan aku sejengkal lagi menunggumu. Karena aku percaya, semua pasti akan ada ujungnya. Pun mengharapkanmu pasti akan ada ujungnya. Bahwa aku dan kamu suatu saat bisa menjadi kita adalah bukan impianku semata.

By hipwee

Selasa, 09 Februari 2016

Apa Ini

Apa ini yang namanya jatuh cinta sama orang dengan sangat tulus? Saking tulusnya, aku rela dijelekin atau disakitin sama kamu. Tanpa ada dendam, cuma ada rasa sayang. Kamu bisa datang dan pergi dari kehidupanku sesuka yang kamu mau dari dulu sampe sekarang, sedangkan aku coba buat hilangin kamu dari pikiranku dengan deketin orang lain. Sampe akhirnya suka, tapi ujung-ujungnya aku balik lagi ke kamu. Sampe akhirnya aku sadar, aku sayangnya cuma sama kamu. Gimanapun juga, sekeraspun juga, seberapa keraspun aku coba, kamu bakal tetap punya tempat spesial di hati aku.


Tapi masak iya harus kayak gini terus, disaat aku coba dekat dengan yang lainnya kamu datang lagi dengan membawa banyak harapan yang dulunya sempat kita ingin capai. Datang lagi dan seolah membuat aku menjadi prioritas kembali. Namun seperti yang sudah-sudah, lama-lama aku jadi tak penting lagi bagimu. Kamu seolah tidak menginginkan aku lagi, kamu seperti orang lain lagi. Apa ini yang namanya sayang? Apa ini yang namanya cinta? Kenapa seperti ini? Seperti permainan, dan aku hanya jadi boneka yang siap dimainkan, diambil saat butuh, dibuang saat sudah tak suka. Dan begitu terus hingga sekarang. Apa kamu nggak ngerti gimana rasanya jadi aku? Berusaha menerima apa saja yang ada di kamu dengan sangat tulus, tapi kamu hempaskan dengan sangat kasar. Dimana hatimu? Semoga kamu sadar dan tahu harus bagaimana memperlakukan wanita. Semoga hanya aku saja yang mengalami hal ini. Selamat tinggal kamu yang selalu menyakiti hati dan perasaanku.

Senin, 01 Februari 2016

Semangat Awal Bulan

1 Februari 2016. Hello... Selamat datang bulan baru, bulan yang katanya bulan cinta, bulan kasih sayang. Yappp, 1 Februari 2016 ini diawali dengan senyuman. Siapa sih yang nggak senang kalo pagi-pagi udah dapat ucapan : *Selamat pagi sayank*. Seperti itu... Rasanya bibir ini merekah dan hati ini berbunga-bunga, hahaha lebay banget yaaa. Asudahlah... Yang ngerasain aku, yang tau aku dan yang ngejalanin aku sendiri. Kalo mau flashback ke tulisan terdahulu kayaknya aku bakal menyerah dan move on saja ya dari kisah percintaanku yang ini. Duuuhhh, emang ya dasar aku ababil, masih saja terjebak dan tak mau beranjak ke lain hati. Iyaaahhh, sekarang dekat lagi sama ArChaKu, pacaran lagi dan sayang-sayangan lagi. Aneh yaaaa? Mungkin seperti itu. Tapi aku merasa bahagia seperti ini, ga lagi harus dekat pria lain dan memulai perkenalan kembali bersama dia dan keluarganya. Melanjutkan apa yang sudah ada itu sudah cukup bagiku, mencari orang yang bisa menerima kekurangan dan kelebihan kita gak gampang dilakuin. Sekarang sudah ada yang seperti itu kenapa harus pergi dan mencari yang lain? Hehehe. Aku dan dia begitu dekat, akrab, apa adanya, nggak pernah jaim atau gengsi-gengsian. Suka mencibir dan mencela diriku blak-blakan ya dia orangnya. Tapi aku ga pernah marah, aku lebih suka seperti itu, apa adanya tanpa berpura-pura. Lebaya yaaa maaf tapi ya memang beginilah aku. Terlalu asyik dan senang sendiri mengungkapkan apa yang dirasa. Dikatain lebay? Ah udah ga ngaruh pada perasaanku. Wkwkwk. Sakit hati? Itu dulu... Sekarang ga mikir hal yang ga penting kayak gitu. Mau dikatain apa aja kek, terserah yang ngatain. Xixixi. Ehhh ngelanturrrr, nulis apa an nih. Yaudah cukup ini dulu tulisan diawal Februari yang katanya bulan kasih sayang ini.